BAB IV
MIX DESIGN BETON
1.Perencanaan
campuran beton metode British Standart.
A.Tujuan :
Untuk menentukan banyaknya
perbandingan material beton guna mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan
permintaan perencana.
B.Kajian teori :
1) Penetapan kekuatan beton karakteristik
pada umur tertentu. Yang dimaksudkan adalah kuat tekan beton yang disyaratkan
dari sejumlah benda uji yang kekuatannya lebih rendah dari yang disyaratkan
hanya 5 % saja. Mutu beton karakteristik dapat juga ditulis K175, K200, K225,
K250, K275, K300, K350, K400 diatas K400 termasuk beton mutu tinggi.
2) Penetapan standart deviasi ( s ) ,
adalah berdasarkan tingkat mutu pengendalian pelaksanaan pencampuran beton
dilapangan, makin baik mutu pelaksanaannya makin kecil standart deviasinya,
makin jelek mutu pelaksanaannya makin besar standart deviasinya.
Tabel 4.1. Mutu
pelaksanaan diukur dengan standart deviasi
.
Isi pekerjaan
|
Standart deviasi s ( kg/cm2)
|
|||
Sebutan
|
Jumlah beton ( m3 )
|
Baik sekali
|
Baik
|
Dapat diterima
|
Kecil
Sedang
Besar
|
<1000
1000-3000
>3000
|
45<s<55
35<s<45
25<s<35
|
55<s<65
45<s<55
35<s<45
|
65<s<85
55<s<75
45<s<65
|
Tabel 5.2. perkiraan kekuatan tekan (n/mm2) beton
dengan factor air semen 0,50 dan jenis semen dan agregat kasar yang biasa di
pakai di indonesia
Jenis semen
|
jenis agregat kasar
|
kekuatan
tekanan (n/mm2)
|
3
7 28 91
|
||
Semen
porland S 550
|
Alami (
koral)
|
20
28 40 46
|
Batub pecah
|
23 32 45 53
|
|
semen
portland S 475
|
Alami
(koral)
|
13
19 31 42
|
Batu pecah
|
|
3) Penghitungan nilai tambah : Jika
dihitung nilai tambah berdasarkan standart deviasi maka besarnya = 1,64 x s
4) Menetapkan kekuatan beton rata-rata
yaitu dengan cara mutu beton yang direncanakan ditambah dengan nilai tambah
sebagai contoh mutu beton K175 dan s = 46 kg/cm2 , maka besarnya mutu beton
rata-rata yang dikehendaki = 175 + 1,64 x 46
= 250 kg/cm2
5) Menetapkan jenis semen, semen normal
type I atau S 550.
6) Menetapkan jenis agregat : Agregat
halus memakai pasir alami atau yang diambil dari sungai dan agregat kasar
memakai kerikil buatan atau kerikil pecah ( crushed aggregate ).
7) Faktor air semen bebas menggunakan
tabel 5.2 dan grafik 5.2 akan mendapatkan nilai .
8) Faktor air semen maksimum dapat
ditetapkan dengan PBI 1971 Tabel 4.3.4.
Tabel
4.2.Jumlah semen minimum dan nilai fas maksimum.
|
Jumlah
semen minimum per m3 beton ( kg )
|
Nilai
factor air semen maksimum
|
Beton didalam ruangan bangunan :
a.Keadaan
keliling non korosif
b.Keadaan keliling korosif disebabkab oleh kondensasi atau uap-uap
korosif
Beton diluar ruang bangunan :
a.Tidak
terlindung dari hujan dan terik matahari langsung.
b.Terlindung
dari hujan dan terik matahari
Beton yang masuk kedalam tanah :
a.Mengalami
keadaan basah dan kering berganti-ganti
b.Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau
air tanah
Beton yang kontinyu berhubungan
dengan air :
a.Air
tawar
b.Air
laut
|
275
325
325
275
325
375
275
375
|
0,60
0,52
0,60
0,60
0,55
0,52
0,57
0,52
|
9) Slump ditetapkan dengan PBI 1971
Tabel 4.3. Nilai slump untuk berbagai-bagi
pekerjaan beton
Uraian
|
Slump ( cm )
|
|
Minimum
|
Maksimum
|
|
Dinding,
pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang
Pondasi
telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi dibawah tanah
Pelat
, balok, kolom dan dinding
Pengerasan
jalan
Pembetonan
massal
|
5,0
2,5
7,5
5,0
2,5
|
12,5
9,0
15,0
7,5
7,5
|
Tabel 5.5.
perkiraan kadar air bebas (kg/m3) yang di butuhkan untuk beberapa tingkatan
kemudahan pengarjaan adukan beton
Ukuran besar butir
agregat maksimum
|
Jenis
Agregat
|
Slump (mm)
|
|||
0-10
|
10-30
|
30-60
|
60-180
|
||
10 mm
|
Alami
|
150
|
180
|
205
|
225
|
Batu pecah
|
180
|
205
|
230
|
250
|
|
20 mm
|
Alami
|
135
|
160
|
180
|
190
|
Batu pecah
|
170
|
190
|
210
|
225
|
|
40 mm
|
Alami
|
115
|
140
|
160
|
175
|
batu pecah
|
155
|
175
|
190
|
205
|
10) Ukuran agregat maksimum ditetapkan
dari hasil percobaan analisa ayakan .
11) Kadar
air bebas diambil dari tabel 5.5.
12) Kadar semen = 11 : 8
13) Kadar semen maksimum = -
14) Kadar
semen minimum ditetapkan PBI 1971
15) Faktor air semen yang disesuaikan =
-
16) Susunan besar butir agregat halus :
Daerah ( zone )
17) Persen
bahan lebih halus dari 4,8 mm grafik 5.6
18) Berat jenis riil agregat gabungan
antara kerikil dan pasir.
19) Berat
jenis beton diambil dari grafik 5.5
20) Kadar agregat gabungan = 19-12-11
21) Kadar agregat halus = ….. % x 20
22) Kadar agregat kasar = ……% x 20
23)
Banyaknya
bahan
|
Semen
( kg )
|
Pasir
( kg )
|
Kerikil
( kg)
|
Air
( liter)
|
Tiap
1 m3
|
…………..
|
…………….
|
……………..
|
…………….
|
C. Keselamatan Kerja :
- Bersihkan
lantai kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan bahan.
- Bersihkan
bangku-bangku laboratorium dari kotoran-kotoran seperti sisa-sisa
semen,pasir , kerikil dan sebagainya.
- Jagalah
alat-alat dan perlengkapan kerja
secara teratur dan rapi.
- Hati-hatilah
dalam bekerja dan konsentrasikan dalam perhatian kepada benda pekerjaan.
- Pergunakan
alat sesuai dengan fungsinya dan hindarilah bekerja sambil bergurau.
- Hati-hati
waktu menimbang semen, pasir, kerikil jagalah dengan cermat jangan sampai
ada yang hilang karena kurang hati-hati.
- Hati-hatilah
melihat hasil timbangan semen,pasir,kerikil dan jumlah airnya.
D.Peralatan dan Bahan :
Alat-alat yang diperlukan :
- Beton
molen
- Ember
atau talam untuk tempat semen, pasir, kerikil .
- Gelas
ukur untuk tempat air yang diperlukan.
- Timbangan
- Cetok,sekop,bak
beton ,slumpdan jerojok
Bahan yang diperlukan :
- Semen
- Pasir
- Kerikil
- Air
Langkah kerja dan hasil :
·
Mengisi
tabel dari metode British Standart:
No
|
Uraian
|
Tabel/
Grafik
|
Nilai
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
|
Kuat
tekan karakteristik
Deviasi
Standart
Nilai
tambah
Kekuatan
rata-2yang hendak dicapai
Jenis
semen
Jenis
Agregat : Kasar
Halus
Faktor
air semen
Fas
maksimum
Slump
Ukuran
Agre maks
Kadar
air bebas
Kadar
semen
Kadar
semen maks
Kadar
semen minim
Fas
yang disesuaikan
Susunan
butiran pasir
Persen
dibawah 4,76
Bj
Gab agregat
Berat
jenis beton
Kadar
agregat gab
Kadar
agregat halus
Kadar
agregat kasar
|
Ditetapkan
PBI
Ditetapkan
Tabel 5.2
Grafik 5.2
PBI
PBI
PBI
Tabel 5.5
11 : 8
-
PBI
-
Grafik 2.2
Grafik 5.6
Grafik 5.5
|
175 kg/cm2 pada umur 28 hari
bagian cacat 5 %. 50kg/cm2
1,64 x 50kg/cm2=82kg/cm2
175 + 82 =257 kg/cm2
Semen normal S 550
Kerikil Pecah
Pasir alami
Di peroleh
0,72
0,57
7,50
cm – 15 cm ( 6cm -18cm )
25,4 mm
225 liter/m3
394 kg/m3
-
394
kg/m3
-
Zone
3
34
%
(2,87×0,5) +
(2,78×0,5)=2,825
2453
kg/m3
2453-394-225=1843
kg/m3
34%x1843 =
640,56
kg/m3
66 % x 1843
= 1160
kg/m3
|
|
Banyak bahan Semen Pasir Kerikil Air
Tiap 1 m3 camp 394 kg 624 kg 1160 kg 225 liter
|
·
Dalam
praktikum diperlukan 3
kubus 15x15x15 volumenya
= m3
·
Semen =
0,010125 × 394 kg =3,98 kg
·
Pasir =
0,010125 × 624 kg = 6,31 kg
·
Krikil =
0,010125 × 1160 kg = 11.74
kg
·
Air =
0,010125 × 225 kg = 2,278 ml
·
Dalam
praktikum diperlukan 3 silinder volumenya = m3
·
Semen =
x kg = kg
·
Pasir
= x
kg = kg
·
Kerikil = x kg = kg
·
Air
= x liter
= liter
Bahan yang di perlukan :
- Semen,
pasir , krikil, air
Apabila pengecoran 3 kubus 15×15×15
volumenya = 0,010125 m3
- Semen = 0,010125 × 394 kg
=3,98 kg
- Pasir = 0,010125 × 624 kg
= 6,31
kg
- Krikil = 0,010125 × 1160 kg = 11.74
kg
- Air
= 0,010125 × 225 kg
= 2,278 ml
Apa bila pengecoran 5 silinder
volumenya = ¼. 3,14. 15².30 = 0,026493
- Semen = 0,026493 × ......... kg = ............ kg
- Pasir = 0,026493 × ......... kg = ............ kg
- Krikil = 0,026493 × ......... kg = ............ kg
- Air = 0,026493 × .........
kg = ............ liter
·
Menyiapkan
takaran dengan berat material yang diperlukan untuk pengecoran dalam
ember-ember.
·
Beton
molen yang dalam keadaan kering danbersih disiapkan.
·
Agregat
kasar dimasukkan kedalam molen.
·
Air
sebagian dimasukkan kedalam molen.
·
Beton molen diputar sambil disi pasir.
·
Setelah
pasir seluruhnya masuk, sisa air dimasukkan kedalam molen.
·
Molen
dalam keadaan berputar semen dimasukkan seluruhnya kedalam molen.
·
Setelah
kira-kira 3 menit mulut molen dipindahkan beton dituang ke ember seng untuk
diperiksa homogenitasnya.
·
Pada
waktu mencampur sumbu putar molen dianjurkan membuat sudut 15 – 30 derajat dari
bidang datar.
·
Diadakan
pengujian slump.
·
Setelah
sesuai dengan rencana maka diperbolehkan untuk cetak benda ujinya.
·
Setelah
selesai dicetak maka ditunggu selama 24 jam, setelah itu baru boleh dilepas
dari cetakan.
·
Cetakan dilepas kemudian dapat direndam dalam air
selama 27 hari.
·
Setelah
unur 28 hari boleh diadakan pengujian test tekan betonnya.
Hasil :
Ternyata setelah diadakan pengujian
test tekan hasilnya rata-rata 260 kg/cm2, beton karakteristiknya = 260 – 1,64 x
46 = 185 kg /cm2
F.Kesimpulan:
Hasil perencanaan campuran beton
sudah sesuai dengan yang dikehendaki,maka dapat dikatakan sempurna sesuai
dengan rencana.
G.Evaluasi / Pembahasan :
Bilamana kebutuhan semen dibawah
angka semen minimum di PBI maka yang harus dipakai adalah PBI, tetapi kalau
semen sudah diatas ketentuan PBI maka sebaiknya jumlah semen apa adanya saja.
Sumber : Ir. Sutikno, M.T. ( Dosen Unesa)
Posting Komentar